Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu
rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang mengalir
melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol W (Omega).
Untuk menyatakan resistansi
sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai
macam resistor di buat dari bahan
yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain
yang perlu diperhatikan dalam
memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah
besar watt-nya. Karena resistor
bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor
bisa menunjukkan
semakin besar kemampuan disipasi
daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8,
1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk kubik memanjang persegi
empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk
resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung
dibadannya, misalnya 100W5W.
Resistor dalam teori dan
prakteknya di tulis dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari
ukuran fisik sebuah resistor yang
satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai
hambatannya. Nilai hambatan
resistor di sebut resistansi.
Macam-Macam Resistor Sesuai
Dengan Bahan Dan Konstruksinya.
Berdasarkan jenis dan bahan yang
digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi
resistor kawat, resistor arang
dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor
oksida logam berdasarkan susunan
yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan
resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor
tetap (fixed resistor) dan
resistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama adalah
jenis tahanan tetap yaitu tahanan
campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua tahanan tetap
dan tidak tetap berubah terhadap
rating daya (jumlah watt), penambahan ukuran untuk
meningkatkan rating daya agar
dapat mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar.
Tahanan yang berubah-ubah,
seperti yang tercantum dari namanya, memiliki sebuah
terminal tahanan yang dapat
diubah harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang
sesuai untuk suatu aplikasi.
Mereka bisa memiliki dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan
memiliki tiga terminal. Jika dua
atau tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan,
maka biasanya di sebut
potensiometer. Meskipun sebenarnya piranti tiga terminal tersebut dapat
digunakan sebagai rheostat atau
potensiometer (tergantung pada bagaimana dihubungkan), ia biasa
disebut potensiometer bila daftar
dalam majalah perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusus.
Kebanyakan potensiometer memiliki
tiga terminal. Dial, knob, dan ulir pada tengah
kemasannya mengendalikan gerak
sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen hambatan
yang dihubungkan antara dua
terminal luar. Tahanan antara terminal luar selalu tetap pada harga
penuh yang terdapat pada
potensiometer, tidak terpengaruhi pada posisi lengan geser. Dengan kata
lain tahanan antar terminal luar
untuk potensiometer 1MW akan selalu 1MW, tidak ada masalah
bagaimana kita putar elemen
kendali. Tahanan antara lengan geser dan salah satu terminal luar
dapat diubah-ubah dari harga
minimum yaitu nol ohm sampai harga maksimum yang sama dengan
harga penuh potensiometer
tersebut. Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-masing
terminal luar harus sama dengan
besar tahanan penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan
geser dan salah satu kontak luar
meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salah satu
terminal luar yang lain akan
berkurang.
Macam-macam resistor tetap :
- Metal Film Resistor
- Metal Oxide Resistor
- Carbon Film Resistor
- Ceramic Encased Wirewound
- Economy Wirewound
- Zero Ohm Jumper Wire
- S I P Resistor Network
Macam-macam resistor variabel :
- Potensiometer (Linier & Logaritmis)
- Trimer-Potensiometer
- Thermister (NTC & PTC)
- DR
- Vdr
Karakteristik Berbagai Macam
Resistor
Karakteristik berbagai macam
resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi
resistor komposisi tidak stabil
disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun.
Kurang sesuai apabila digunakan
dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar.
Resistansi sebuah resistor
komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika
perbedaan nilai sampai 10 % tentu
kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi.
Resistor variabel resistansinya
berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya.
Resistor variabel dengan pengatur
mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature
suhu atau pengaturan lainnya.
Jika perubahan nilai, resistansi
potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya
maka potensiometer semacam ini
disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai
resistansinya tidak sebanding
dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis.
Secara teori sebuah resistor
dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada
prakteknya sebuah resistor
mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada
dasarnya bernilai rendah resistor
cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi
resistor tersebut mempunyai sifat
tambahan kapasitif.
Suhu memiliki pengaruh yang cukup
berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar
ada electron bebas yang jumlahnya
sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan
padanya akan memiliki dampak yang
sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya
energi panas hanya akan
meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam
bahan yang membuatnya semakin
sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah
yang ditentukan. Hasilnya adalah
untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan
menghasilkan peningkatan harga
tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif.
Arus ® panas
HR = I2Rt [joule]
Q=mc(Ta-T)
Q=0.24 I2 R t [kalori]
Kode Warna Dan Huruf Pada
Resistor
Tidak semua nilai resistansi
sebuah resistor dicantumkan dengan lambang bilangan
melainkan dengan cincin kode
warna. Banyaknya cincin kode warna pada setiap resistor berjumlah
4 dan ada juga yang berjumlah 5.
Resistansi yang mempunyai 5
cincin terdiri dari cincin 1 , 2 dan 3 adalah cincin digit, cincin
4 sebagai pengali serta cincin 5
adalah toleransi. Resistansi yang mempunyai 4 cincin terdiri dari
cincin 1 , 2 adalah sebagai
digit, cincin 3 adalah cincin pengali dan cincin 4 sebagai toleransi.
No comments:
Post a Comment